https://jurnal.elkatarie.ac.id/index.php/khatulistiwa/issue/feedkhatulistiwa2025-04-23T00:00:00+00:00abdul azizul hakimabdulazizulhakim@elkatarie.ac.idOpen Journal Systems<p><a href="https://jurnal.elkatarie.ac.id/index.php/khatulistiwa" target="_blank" rel="noopener"><strong>khatulistiwa</strong></a> : jurnal ilmu pendidikan </p> <p>ISSN ONLINE: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20211106111523636" target="_blank" rel="noopener"><strong>2808-8298 </strong></a> ISSN PRINT <strong><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20211106111523636" target="_blank" rel="noopener">2808-8379</a> </strong></p> <p><a href="https://jurnal.elkatarie.ac.id/index.php/khatulistiwa" target="_blank" rel="noopener"><strong>khatulistiwa</strong></a> : Journal of Educational Sciences</p> <p><em>Journal of Educational Sciences. Published by the editorial board of the tarbiyah faculty journal. This journal is published every six months, namely in April and Agustus. This journal contains studies on education science. The editors invite academics, lecturers, and researchers to contribute to this journal. Articles are authentic works and have not been published in other scientific magazines or anthologies. Articles are written in Indonesian and standard English with 1.5 cm spacing on A4 paper. The length of the article is 10-15 pages or 7000 to 9000 words. Articles must be submitted at least one month before the journal is published. Include an abstract in English with a maximum of 200 words; in each abstract followed by keywords.</em></p>https://jurnal.elkatarie.ac.id/index.php/khatulistiwa/article/view/340Peran e-Library dalam Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik di SD Islam Elhakim2025-04-22T16:43:04+00:00Husna Indrianihusnaindriani@gmail.com<p style="text-align: justify;">Minat baca siswa sekolah dasar merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk budaya literasi sejak dini. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa belum memiliki ketertarikan kuat terhadap aktivitas membaca. Fenomena ini menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan, khususnya bagi lembaga yang mengusung nilai-nilai keislaman seperti SD Islam Elhakim. Seiring denga kemajuan teknologi informasi, hadirnya perpustakaan digital atau e-Library menjadi alternatif baru dalam menjawab tantangan tersebut. e-Library memungkinkan peserta didik mengakses berbagai bahan bacaan dengan mudah melalui perangkat digital seperti komputer, tablet, atau ponsel. Hal ini menjadi peluang besar untuk menumbuhkan minat baca siswa secara lebih fleksibel dan modern. e-Library juga mendukung program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dijalankan oleh SD Islam Elhakim. Siswa diajak untuk membaca setiap hari secara mandiri atau bersama guru, lalu merangkum hasil bacaan mereka dalam bentuk laporan sederhana. Kegiatan ini rutin dilakukan untuk membentuk kebiasaan membaca yang positif. Guru dan pustakawan berperan aktif dalam mendorong penggunaan e-Library dengan memberikan bimbingan, rekomendasi buku, serta pengawasan terhadap kemajuan literasi siswa. Pendekatan ini menjadikan e-Library tidak hanya sebagai media bantu belajar, tetapi juga sebagai ruang tumbuhnya kemandirian dan rasa ingin tahu peserta didik. Di sisi lain, penggunaan e-Library juga memperkuat kolaborasi antara sekolah dan orang tua. Melalui program “Baca Bersama di Rumah”, orang tua didorong untuk mendampingi anak-anak mereka membaca buku digital yang disediakan oleh sekolah. Sinergi ini diharapkan dapat membentuk lingkungan rumah yang mendukung perkembangan literasi anak.</p>2025-04-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 khatulistiwahttps://jurnal.elkatarie.ac.id/index.php/khatulistiwa/article/view/337 Evaluasi Kebijakan Pengembangan Dan Profesi Guru di Era Digital2025-04-22T16:33:16+00:00Sakirman Sakirmansakirman71543@gmail.com<p style="text-align: justify;">Digital transformation in the world of education requires teachers to continue to develop their professional competencies in order to meet the needs of 21st century learning. This study aims to evaluate the effectiveness of teacher professional development policies in the digital era, with a focus on the implementation of technology-based training and its impact on improving teacher competencies. The method used is a literature review by analyzing various sources of literature related to teacher professional development strategies in the digital era. The results of the study indicate that effective strategies include technology training, collaboration with colleagues, and participation in professional discussions. Thus, teachers can improve their competencies and prepare students to face increasingly complex digital challenges. In addition, support from schools, government, and related institutions is very important in implementing this strategy. This study is expected to provide guidance for education policy makers and related parties to improve teacher professionalism in the digital era in order to achieve better educational goals.</p>2025-04-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 khatulistiwahttps://jurnal.elkatarie.ac.id/index.php/khatulistiwa/article/view/339Peran Operator dalam Menjaga Administrasi Sekolah2025-04-22T16:39:37+00:00Zamharun Zamharunzamharunsalami@gmail.com<p style="text-align: justify;">Artikel ini mengulas peran krusial yang dimainkan oleh operator dalam memastikan kelancaran administrasi di sekolah. Dalam sistem pengelolaan sekolah, operator berperan sebagai pengelola utama yang mengatur berbagai data siswa, menyusun berbagai laporan, serta merawat sistem informasi yang digunakan di sekolah. Penulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai tugas yang diemban oleh operator guna mendukung kelancaran operasional administrasi sekolah serta keberhasilan proses pendidikan yang ada. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, operator juga memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola perangkat teknologi dan infrastruktur digital yang memfasilitasi kegiatan administratif di sekolah. Keberadaan teknologi ini semakin memperkuat peran operator dalam menjaga efektivitas administrasi yang berjalan. Dengan adanya teknologi yang berkembang pesat, peran operator semakin relevan dalam menjaga sistem yang efisien dan terorganisir. Oleh karena itu, operator tidak hanya terlibat dalam pengelolaan data dan laporan, tetapi juga dalam pemeliharaan serta pengembangan sistem yang mendukung aktivitas administratif sekolah. Semua ini bertujuan untuk memastikan bahwa operasional administrasi di sekolah dapat berjalan dengan baik dan mendukung kualitas pendidikan yang optimal.</p>2025-04-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 khatulistiwahttps://jurnal.elkatarie.ac.id/index.php/khatulistiwa/article/view/338Transformasi Administrasi Pendidikan di Sekolah Dasar: Menuju Pengelolaan Sekolah yang Modern dan Adaptif2025-04-22T16:36:56+00:00Mhd. Syarif Hidayatullahmhdsyarifhidayatullah@gmail.com<p>Perkembangan teknologi yang pesat, ditambah dengan kebijakan global yang terus berubah, telah mendorong perubahan signifikan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Salah satu area yang paling terdampak adalah administrasi pendidikan di Sekolah Dasar (SD). Sebelumnya, sistem administrasi di sekolah-sekolah dasar banyak bergantung pada metode manual dan konvensional, yang seringkali menyulitkan proses pengelolaan dan memakan waktu. Seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan zaman, administrasi pendidikan kini diharapkan untuk bertransformasi menjadi lebih modern dan efisien. Pengelolaan sekolah tidak lagi terbatas pada cara-cara lama, melainkan harus mampu beradaptasi dengan perkembangan digital yang semakin mendalam. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah serta memberikan kemudahan dalam mengakses informasi yang lebih akurat dan tepat waktu. Artikel ini akan membahas bagaimana proses transformasi administrasi pendidikan di SD berlangsung, dengan fokus pada berbagai perubahan yang terjadi dalam pengelolaan data, pelaporan, serta sistem absensi dan keuangan yang semakin mengarah ke teknologi digital. Implementasi teknologi ini membawa harapan akan tercapainya proses administrasi yang lebih transparan dan efisien. Namun, transformasi ini tidak tanpa tantangan. Beberapa kendala yang dihadapi termasuk keterbatasan infrastruktur teknologi, rendahnya tingkat literasi digital di kalangan tenaga pendidik, serta resistensi terhadap perubahan yang sering kali muncul. Tantangan-tantangan tersebut perlu dihadapi agar proses transformasi dapat berjalan lancar dan optimal di seluruh sekolah dasar. Untuk mewujudkan pengelolaan sekolah yang lebih efektif, efisien, dan relevan dengan kebutuhan zaman, berbagai strategi dapat diterapkan. Ini termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan, pengadaan fasilitas yang memadai, serta pendekatan yang melibatkan semua pihak dalam proses perubahan. Dengan demikian, transformasi administrasi pendidikan di SD dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.</p>2025-04-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 khatulistiwahttps://jurnal.elkatarie.ac.id/index.php/khatulistiwa/article/view/341Analisis Wacana di Kelas 5 Sekolah Dasar Islam Elhakim: Pendekatan Linguistik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia2025-04-22T16:46:38+00:00Indana Zulpa Zuaebunindanazulpaz@gmail.com<p style="text-align: justify;">Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Islam Elhakim mengalami perkembangan signifikan dengan diterapkannya pendekatan linguistik berbasis analisis wacana. Pendekatan ini memberikan warna baru dalam proses belajar mengajar, khususnya di kelas 5, di mana siswa mulai diajak untuk memahami teks secara lebih kritis dan mendalam. Analisis wacana merupakan salah satu cabang linguistik yang mempelajari bahasa dalam konteks penggunaannya. Dalam kegiatan pembelajaran, analisis ini menjadi alat untuk membimbing siswa agar mampu memahami makna teks tidak hanya dari segi gramatikal, tetapi juga dari aspek sosial, budaya, dan komunikatif. Di kelas 5 SD Islam Elhakim, penerapan analisis wacana dilakukan melalui berbagai bentuk kegiatan literasi seperti membaca cerita rakyat, diskusi teks informatif, serta latihan menulis narasi. Guru memfasilitasi siswa untuk menganalisis siapa penulis teks, apa tujuan komunikasi, serta bagaimana hubungan antar kalimat dibangun. Melalui pendekatan ini, siswa dilatih untuk lebih peka terhadap struktur teks dan pilihan kata yang digunakan dalam komunikasi. Dalam diskusi teks yang berhubungan dengan nilai-nilai keislaman dan budaya lokal, siswa didorong untuk mengaitkan isi teks dengan pengalaman pribadi serta nilai moral yang mereka anut. Pendekatan linguistik dalam analisis wacana mendorong terjadinya proses berpikir tingkat tinggi. Siswa dibimbing untuk menyusun argumen, menyampaikan pendapat, dan merespon teks dengan cara yang logis serta berbasis bukti. Hal ini memperkuat kemampuan berpikir kritis dan analitis sejak dini. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pendekatan analisis wacana memberikan dampak positif terhadap kemampuan berbahasa siswa. Mereka lebih terampil dalam membaca, menulis, dan menyampaikan ide secara terstruktur dan bermakna. Dengan demikian, analisis wacana sebagai pendekatan linguistik di kelas 5 SD Islam Elhakim terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan aspek kognitif, tetapi juga membentuk siswa yang reflektif, komunikatif, dan memiliki kesadaran sosial-budaya dalam berbahasa</p>2025-04-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 khatulistiwa