REVIEW ON ECHA: KISAH PEMEROLEHAN BAHASA ANAK INDONESIA, DARDJOWIDJOJO (2000): A PSYCHOLINGUISTICS INVESTIGATION
Keywords:
Kata kunci: pemerolehan bahasa, a psycholinguistics investigationAbstract
Ilmu pengetahuan, apa pun bentuknya, selalu berjalan atas asas tentatifitas yang tinggi. Pun demikian dengan kedudukan teori-teori yang ada di dalamnya, pintu gugatan dan reparasi ulang selalu terbuka lebar. ECHA: Kisah Pemerolehan Bahasa Anak Indonesia oleh Dardjwidjojo (2000) pun terindikasi untuk digeser kedudukannya ke arah yang lebih mapan. Pasalnya, di dalamnya ada banyak komponen yang diklaim Dardjowidjojo sebagai sebuah teori pemerolehan bahasa anak di Indonesia yang justru tidak berkenaan ketika dikomparisasi. Ketidakberkenaan yang dimaksud terlihat jelas dari sudut pandang Echa. Melalui Echa, vokal [o] yang diklaim Dardjowidjojo tidak muncul sama sekali, dan kalau pun muncul hanya dikejewantahkan sebagai realisasi dari bentuk kata yang berdiftong saja, menjadi terbantahkan. Selanjutnya, bunyi frikatif [s] yang diklaim hanya muncul pada silabel akhir pada bentuk [abis] merupakan ketimpangan Dardjowidjojo yang kedua. Hal tersebut dijawab Echa secara lugas dengan memunculkan bunyi frikatif [s] pada posisi awal dalam bentuk [p? no, sai ti?]. Atas dasar yang demikian, bisa diasumsikan bahwa Dardjowidjojo terlalu dini dan sedikit memaksakan ECHA sebagai standarisasi pemerolahan bahasa anak di Indonesia.



