Perspektif Hamka Tentang Urgensi Pendidikan Tasawuf Dalam Kehidupan Masyarakat Modern

Authors

  • aldin aldin

DOI:

https://doi.org/10.69901/kh.v5i1.248

Keywords:

Masyarakat Modern, Pendidikan Tasawuf, Hamka

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perhatian penulis terkait beragamnya nestapa yang dialami masyarakat modern, di mana masyarakat dewasa ini telah mengalami kehampaan spiritual yang diakbitkan oleh pendewaan yang berlebihan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Kondisi tersebut semakin diperparah karena adanya ekses seperti sekularisme, liberalisme, rasionalisme, dan materialisme yang hanya menekankan hidup kebendaan semata dan menegasikan aspek spiritual dalam diri manusia. Sehingga kemajuan manusia dewasa ini bukan dalam budi pekerti, melainkan hanyalah dalam dunia amuk dan merusak binasakan. Maka penulis menilai pendidikan tasawuf modern Hamka penting untuk dijadikan rujukan dalam kehidupan yang penuh dilematis dan kompeks ini.

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian library research atau penelitian kepustakaan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis interpretatif, dan analisis kesinambungan historis.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) konsep pemikiran tasawuf modern Hamka terdiri dari enam konsep yaitu, pemaknaan pendidikan tasawuf, tujuan pendidikan tasawuf, fungsi pendidikan tasawuf, metode pendidikan tasawuf, objek kajian pendidikan tasawuf, sumber pendidikan tasawuf. (2) urgensi pendidikan tasawuf modern Hamka dalam kehidupan masyarakat kontemporer yaitu, pendidikan tasawuf modern Hamka dapat membentuk masyarakat modern yang berbudi luhur, pendidikan tasawuf modern Hamka secara seimbang memberikan kesejukan batin dan disiplin syari’ah sekaligus, pendidikan tasawuf modern Hamka dapat membantu masyarakat modern dalam mencapai kebahagiaan hidup.

Published

2024-04-28

How to Cite

aldin, aldin. (2024). Perspektif Hamka Tentang Urgensi Pendidikan Tasawuf Dalam Kehidupan Masyarakat Modern. Khatulistiwa, 5(1), 52-64. https://doi.org/10.69901/kh.v5i1.248